Jumat, 15 Januari 2010

Vis Mengaku Diculik, Disekap, dan Dipterous Laporan wartawan KOMPAS Ratih P Sudarsono Jumat, 15 Januari 2010 | 22:09 WIB


Shutter Stock
Ilustrasi

BOGOR, KOMPAS.com — Seorang remaja putri berusia 17 tahun, sebut saja namanya Vis, membuat keluarganya terpukul dan sejumlah aparat Kepolisian Resor Kota Bogor sibuk sepanjang Kamis siang hingga Jumat siang (15/1/2010). Sebab, Vis mengaku tidak pulang tiga hari karena diculik, disekap, dan diperkosa oleh lima laki-laki secara bergilir.

"Bagaimana kami tidak sibuk. Bapaknya, SMS (53), melapor bahwa anak perempuannya menjadi korban penculikan dan pemerkosaan selama tiga hari. Yang datang melapor ke kami memang bapaknya, bukan Vis. Itu tentu seketika menjadi perhatian kami," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bogor Ajun Komisaris Irwansyah, Jumat petang tadi.

Polisi pun segera memeriksa dan menyidik Vis, yang bersama orangtuanya berdomisili di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Kepada penyidik, Vis mengaku diculik dengan lebih dulu dibujuk, lalu dibius, dan ketika sadar sudah ada di dalam sebuah kamar. Dia pun mengaku, selama disekap, dia diperkosa dan dipaksa melayani laki-laki hidung belang.

Vis juga menyebut nama-nama penculiknya, yakni ID (26), DV (25), dan DN (26). Selain DN, dua penculiknya itu adalah perempuan. Semuanya warga Kota Bogor.

Polisi pun bergerak cepat menangkap ketiganya dan membawa ke Kantor Polres. Kepada polisi, ketiganya mengaku tidak menculik Vis, tetapi mereka mengaku bahwa Vis adalah salah seorang rekanan mereka.

Maksudnya, jika ada pria hidung belang yang membutuhkan teman kencan, maka ketiga orang tersebut akan menyediakan perempuan muda. Salah seorang yang disodorkan ketiganya tidak lain adalah Vis, dengan tarif Rp 500.000 sekali berkencan.

Ketika dikonfrontasikan, akhirnya Vis mengaku bahwa dia telah berbohong kepada orangtuanya. Dia takut dimarahi orangtuanya karena tiga hari tidak pulang karena selama ini dia belum pernah menginap sampai tiga hari.

Dia akhirnya juga mengaku memang kadang menjadi teman kencan laki-laki hidung belang karena tergiur uang imbalannya.

Karena ternyata Vis telah berbohong kepada keluarganya, orangtua Vis pun mencabut laporan ke polisi. "Kami juga sulit memerkarakan ID, DV, dan DN, yang dapat dikatakan sebagai mucikari atau perantara praktik prostitusi. Sebab, keluarga korban memohon agar Vis jangan lagi dilibatkan," kata Irwansyah.

Orangtua Vis akhirnya akan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan ID, DV, dan DN. Ketiganya juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kepada Vis.

Sabtu, 19 Desember 2009

brother

untuk sahabat ku berjanji untuk selalu menemanimu''''

Jumat, 18 Desember 2009

welcome

to my blog